BOLSEL, IDM – Bupati (Bolsel), Hi Iskandar Kamaru S Pt, memberi apresiasi dan ucapan terima kasih kepada KPU Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), yang telah menggunakan burung Maleo sebagai Maskot, untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Ini disampaikan bupati, saat acara Launching Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bolsel, Kamis (23/01/2020), di halaman Kantor KPU Bolsel.
“Atas nama pemerintah daerah mengapresiasi kepada KPU Bolsel, yang telah mengambil Maleo sebagai Maskot Pilkada 2020. Ini merupakan salah satu upaya dalam membantu pemerintah mempromosikan sekaligus menjaga kelestarian Maleo sebagai hewan endemik di daerah ini,” ujar bupati.
Di Bolsel sendiri kata bupati, merupakan salah satu daerah di sepanjang Sulawesi yang masih perhatian dan ada penakaran Maleo.
“Bekerjasama dengan WCS, Bolsel saat ini memiliki dua tempat penakaran maleo, yakni di Tanjung Binerean Torosik dan Molibagu,” terang bupati.
Sementara itu, Ketua KPUD Bolsel, Eskolano Kakunsi menjelaskan, KPUD punya alasan sendiri kenapa sampai memilih menggunakan Maleo sebagai maskot.
“Maleo adalah burung endemik Sulawesi, yang keberadaannya sudah sangat memprihatinkan. Salah satu alasan digunakan sebagai maskot yakni untuk membantu pemerintah daerah, dalam menjaga dan melestarikannya,” tandas Eskol.
Diketahui, si Maleo yang digunakan KPU Bolsel sebagai maskot di Pilkada 2020, memiliki tiga makna. [***]
- Salempang, memiliki arti keagunan atau tanda kebesaran, dipadukan dengan kain dipinggang, merupakai pakaian adat etnis Mongondow, salah satu etnis di Bolsel.
- Pinahangi adalah pakaian adat tertinggi kedudukannya dalam suku Bolango. Berdasarkan urutan kedudukan dan penggunaanya, motif pinahangi adalah zig-zag beraturan, dengan empat warna dicetak berurutan, sehingga membentuk empat garis bersusun, berwarna dan membentuk pola zig-zag empat garis, yang memiliki makna empat unsur Lipu Lebe, Lipu Taunia, Lipu Sowanaa dan Lipu-Lipu.
- Makuta adalah Hiasan tutup kepala adat etnis Gorontalo yang berbentuk menyerupai bulu unggas. Menjulang tinggi ke atas kemudian terkulai kebelakang. Makuta memiliki Nilai filosofis bahwa laki-laki atau sebagai seorang pria, harus memiliki kedudukan yang tinggi selaku pemimpin, tapi harus bersikap lemah lembut seperti halnya bulu unggas.