DIBERI bumbu resep racikan keluarga, ikan bakar yang dijual oleh Lilistri Mokoagow yang akrab disapa Mama Nindi, paling diminati dan dicari, apalagi untuk dijadikan lauk saat bersantap sahur atau berbuka puasa.
Jika diperhatikan, tidak ada yang mewah dari kedai ikan bakar, yang berlokasi tidak jauh dari simpang tiga Desa Torosik, Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Tempat berjualannya pun sangat sederhana, hanya berukuran kurang lebih 2.5 x 1 meter, layaknya kedai jualan pada umumnya di bulan ramadhan. Namun cita rasa aneka masakan laut serta kue yang disajikan, membuat tempat tersebut ramai dengan pembeli.
Ikan bakar sebagai menu pamungkas tidak jarang langsung ludes tanpa menunggu waktu lama. Ternyata setelah ditelusuri ikan bakar khas Mama Nindy, mulai melegenda saat mereka membuat usaha rumah makan beberapa waktu lalu.
Dari penuturan Mama Nindy, sebagian besar pelanggan ikar bakar atau masakan laut lainnya, adalah langganannya ketika dia bersama suaminya pernah membuat usaha kuliner RM Sudi Mampir.
“Alhamdulillah dengan tetap mempertahankan cita rasa, ikan bakar yang kami jual masih menjadi pilihan khususnya di bulan ramadhan ini,” tutur Mama Nindy.
Sementara itu, Idha Mamonto Pandegirot salah satu pelanggan setia menuturkan, selain sambal dan bumbu yang disajikan pas di mulut, ikan yang dibakar juga masih segar karena langsung diambil dari nelayan.
“Ikan yang dibakar masih segar, ini sangat mempengaruhi rasa serta kelezatan ikan bakar Mama Nindy,” tutur Idha.
Diketahui, selain menjual aneka ikan bakar, di kedai Mama Nindy juga menjual kepiting santan, sayur, aneka jus dan minuman serta kue.
Cipto Mokodompit