Isra Mi’raj, Perjalanan Interstellar

ADA film yang sangat menarik menggambarkan tentang seorang Ayah yang masuk ke dimensi jutaan pintu dan atau mungkin lebih dan dia terjebak dalam LABIRIN tersebut. Iya, itu film INTERSTELLAR, dimana sang ayah di dimensi sejuta pintu itu bisa pergi ke jaman mana saja yang dia mau.

Kaitannya dengan ISRO MI’RAJ dalam akhir dimensi SIDROTUL MUNTAHA sudah banyak dijelaskan dan memiliki cerita versi masing-masing. Namun cerita yang beredar masih banyak dalam perspektif dongeng israiliyat.

Repotnya, cerita ini didudukan hanya dalam satu episode cerita yang a-historis dengan kerasulan Sang Utusan Muhammad. Efeknya, taken for granted, ya sudah itu mukzijat Allah Swt. Tidak usah diperdebatkan. Padahal isu Kerosulan Sang Utusan Muhammad, akan enak dipahami bila clue-clue sejak masa kelahiran hingga melakukan perjalanan ISRO MI’RAJ adalah cerita penuh perjuangan membimbing yang sesat agar menyadari eksistensi Sang RABB, ALLOH SWT.

Bagaimana waktu kelahiran Nabi, Semesta ini berhenti (yang kata hadits qudsi BERTAKBIR) selama 45 detik-1 Menit menyaksikan kelahiran Sang Utusan. Banyak pula saat itu bayi-bayi yang lahir, namun banyak yang tidak kuat dengan fenomena tersebut. Akibatnya hanya MUHAMMAD yang “kuat” dan bisa memanfaatkan fenomena tersebut.

sumber foto: https://i0.wp.com/bersamadakwah.net/

Di usia anak-anak, Muhammad kecil dibawa yang katanya oleh malaikat dibersihkan hatinya dengan air suci. Entah bagaimana cerita itu, yang bila HATI itu dipahami

اذا صلحت صلحت جسد كله، و اذا فسد فسدت جسد كله، الا وهى القلب.
Kalau hati itu baik, maka akan baik seluruhnya, dan kalau rusak, maka akan rusak seluruhnya.

Dari situlah makna “dibersihkan”.

Belum lagi saat itu, awan ngikutin jalan kemana pun Sang Utusan, dan dalam suatu riwayat isunya dilindungi awan. Padahal itu efek besarnya energi yang belum terkendali, sehingga molekul awan ketatarik.

Seringnya beliau katanya MENYENDIRI, padahal itu adalah KONTEMPLASI N MEDITASI di gua HIRO.

Dan masih banyak cerita lain lagi yang sebenarnya menjadi alur hingga kemampuan Sang Utusan akhirnya melakukan ISRO MI’RAJ dan mengakses TUGAS untuk menyadarkan umatnya.

Dari clue-clue itu sebenarnya bila mau dipikirkan, Sang Utusan memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dalam mengakselerasi sel tubuh nya.

Entah kenapa, ceritanya menjadi sedikit tidak boleh dipikirkan. “Pokoknya itu Mukzijat Alloh SWT, da gitu aja!!”.

BACA JUGA :  Ini Hasil Seleksi CPNS Bolsel 2018

Tentu saja, cerita ini membuat umat jadi malas mengkaji dan berpikir. Padahal sosok sang utusan itu sendiri adalah TELADAN. Artinya tingkah polahnya harus dicontoh, bukan sekedar dikagumi dan di wah-wah, kereen!!.

Pada ISRO MI’RAJ inilah, puncak bagaimana Sang Utusan mengakses informasi agar umatnya yang lemah bisa mengakses eksistensi sang RABB ALLOH SWT.

Disinilah, di SIDROTUL MUNTAHA, Sang Utusan keluar masuk (sejuta) pintu ketemu para Sang Utusan2 di dimensi jamannya. Ini yang diceritakan tentang SHOLAT ketemu Ibrahim, Musa, Isa dsb, yang katanya diisukan sholat 50 waktu terus dinego jd 5… haiyaaa kesannya ALLOH SWT bisa dinego???

Isu tentang tafsiran cerita itu yang berisi SHOLAT ini menjadi reduksi. Padahal Sang Utusan mendapatkan akses agar umatnya melakukan sholat itu 24 jam, dimana makna sholat adalah keseimbangan RITUAL N SEPI+RITUAL dalam kehidupan.

Tentu, RITUALITAS yang sekarang jadi titik tekan, menjebak ego menjadi merasa, rumongso Paling benar, dan orang yang tidak melakukan RITUAL salah.

Cerita n dongeng ini tentu saja menjadi seolah-olah BENAR. Padahal pemerolehan tafsiran dongengnya sendiri isroiliyat, dari cerita-cerita Bangsa Jewish.

Lalu, benarkah oleh-olehnya SHOLAT aja? SHOLAT yang bagaimana yang sebenarnya?

Fenomena ini yang sekarang harus menjadi kajian n teknis pelaksanaan ke depan. Apakah SHOLAT ritual ini sudah sesuai tuntunan ajaran Sang Utusan?

Kalau benar, kenapa umat jadi pada begini? Tidak menjadi santun dan sopan dalam beragama? Apakah rumongso merasa benar? Apakah ego saat pelaksanaan melakukan sholat jadi kepicu?

Lalu ada apa dengan tubuh saat mendirikan SHOLAT?
Apa yang mesti DIRASA? merasa arti bacaan atau akses ALAM SEMESTA?

Ini yang seharusnya menjadi kajian kita, bahwa, kenapa SHOLAT menjadi kehilangan ELAN VITAL, kehilangan SPIRIT, atau kehilangan RUHIYAH nya?

BACA : Isra Mi’raj, Perjalanan Insterstellar II

Semoga dengan perayaan ISRO MI’RAJ ini bukan hanya sekedar selebrasi ritual saja juga, tapi berupaya MOVE IN, berpikir ke dalam, sudah benarkah jati diri ini?

Karena sang utusan pernah berpesan,

لا صالة لمن لا عرف نفسه
Tidak disebut (sempurna) sholat seseorang bila dia tidak mengenal dirinya.

Wilujeung Wayahkieu Pamiersa.

BACA : Isra Mi’raj, Perjalanan Insterstellar II

Penulis

WILMAN RAMADHAN

Pengamat Islam Dan Budaya