Potensi Maritim Sulawesi Utara
Bagi provinsi Sulawesi Utara, laut sangatlah penting bagi perekonomian dan kesejahteraannya. Dengan hidup berdampingan dengan laut dan pesisir sebagai salah satu provinsi kepulauan di Indonesia, lautan adalah pusat kemakmuran bagimasyarakat Sulawesi Utara. Laut Sulawesi Utara merupakan pintu gerbang ekonomi ke negara-negara di Asia pasifik, karena berbatasan langsung dengan filipina. Aksesibilitas tersebut didukung dengan adanya Pelabuhan Hubungan Internasional Bitung sebagai hubungan perdagangan bagi Kawasan Timur Indonesia. Hal ini menjadikan provinsi Sulawesi Utara sebagai gerbang maritim di Utara Indonesia yang amat menjanjikan untuk meningkatkan produksi serta ekonomi maritim di Indonesia.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, menjadi langkah produktif yang strategis serta harapannya dapat menjadi pusat pertumbuhan dan distribusi barang serta penunjang logistik di Kawasan Timur Indonesia. Dengan total area seluas 534 ha, KEK Bitung berbasis pada keunggulan komoditas daerah Provinsi Sulawesi Utara. Sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia, KEK Bitung fokus pada industry pengolahan perikanan untuk menghasilkan komoditi ekspor berkualitas internasional[1]. Hal ini diharapkan dapat mendorong hilirisasi dan mendongkrak daya saing sector perikanan, agro, farmasi dan diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp.32,89T dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 34.710 tenaga kerja hingga tahun 2025.
Sulawesi Utara juga menjadi salah satu destinasi wisata super priortias nasional, tepatnya di kawasan likupang. Potensi pariwisata kelautan apabila dioptimalkan dapat menyokong perekonomian di Sulawesi Utara. Pembangunan resort, pemanfaatan wilayah bermain di sekitar laut, pengelolaan tempat wisata, souvenir & oleh-oleh, merupakan kesempatan yang patut dioptimalkan oleh masyarakat Sulut.
Selain itu pesisir Sulawesi Utara terdiri dari berbagai bentang alam, mulai dari hutan bakau alami hingga tambak udang buatan. Dengan demikian, pulau-pulau kecil di kawasan ini juga rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan tsunami. Oleh karena itu, perlindungan alami yang diberikan oleh terumbu karang dan hutan bakau sangat berharga untuk melindungi kehidupan dan penghidupan masyarakat dataran rendah. Ekosistemnya subur dan rapuh.
