INDOMEDIA.NEWS, Bolsel – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) resmi memulai pelaksanaan program Groundbreaking Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK PPKT) Tahun 2025 dan pembangunan rumah bantuan dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Rabu (14/5), bertempat di Desa Motandoi Selatan, Kecamatan Pinolosian Timur.
Kegiatan strategis ini dihadiri langsung oleh Bupati Bolsel Hi. Iskandar Kamaru, S.Pt., M.Si bersama Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid, serta sejumlah pejabat penting lainnya, termasuk Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR RI bidang PIFD, Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas, Sekprov Sulut, Bupati Bolaang Mongondow Timur beserta istri, unsur Forkopimda Bolsel, pimpinan OPD, camat, serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Iskandar menegaskan bahwa pelaksanaan groundbreaking ini bukanlah sekadar seremoni, melainkan sebuah langkah awal dari perubahan nyata dalam mengatasi persoalan kawasan kumuh dan menghadirkan hunian yang layak, sehat, dan terjangkau bagi masyarakat.
“Program ini adalah hasil kerja keras kita semua. Dari ratusan kabupaten/kota di Indonesia, Bolsel terpilih sebagai penerima DAK tematik tertinggi secara nasional selama dua tahun berturut-turut: Rp 43,6 miliar pada 2024 dan Rp 41,1 miliar pada 2025,” jelasnya.
Bupati merinci bahwa pendanaan pembangunan kawasan berasal dari beragam sumber, baik dari APBD, APBDes, hingga dukungan CSR dari pihak swasta. Secara rinci, APBD mendanai pembangunan 220 unit rumah (Rp 11 miliar), Instalasi Pengolahan Air (IPA) sebesar Rp 14 miliar untuk dua desa dengan 552 sambungan rumah, serta pembangunan infrastruktur dasar seperti TPS3R, jalan lingkungan, drainase, dan sanitasi.
Sementara itu, dari sumber non-APBD, PT SMF akan membangun 20 unit rumah senilai Rp 1,3 miliar, ATR/BPN akan menyumbang 180 sertifikat bidang tanah, serta CSR PT BSG yang membangun tugu desa. Universitas Bina Nusantara turut berkontribusi dalam pengembangan UMKM lokal.
“Sebanyak 240 Kepala Keluarga menjadi penerima manfaat, sebagian besar merupakan warga pesisir Desa Motandoi Selatan. Program ini juga menerapkan pola relokasi ke wilayah yang lebih layak huni,” tambah Bupati.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa kawasan eksisting yang sebelumnya dihuni warga akan dialihfungsikan menjadi kawasan wisata dengan tema “Kampung Nelayan”. Pemerintah daerah juga telah menggandeng berbagai mitra strategis seperti PT Telkomsel (untuk penyediaan Wi-Fi gratis), Bank Indonesia, dan PT JRBM.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah pusat, Pemprov Sulut, dunia usaha, lembaga keuangan, hingga mitra perguruan tinggi. Ini adalah bentuk nyata sinergi dalam mendukung program nasional Presiden Prabowo Subianto untuk membangun tiga juta rumah di Indonesia,” ujar Iskandar.
Di akhir sambutannya, Bupati Iskandar mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga penerima manfaat, agar menjaga fasilitas yang akan dibangun, serta turut serta menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan.
“Saya berharap masyarakat dapat bersinergi, mendukung penuh pembangunan ini, dan tidak menyia-nyiakan kesempatan besar ini. Jaga fasilitas yang diberikan, bangun kesadaran bersama demi masa depan yang lebih baik,” imbau Bupati.
Wakil Gubernur Sulut Dr. J. Victor Mailangkay, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bupati dan jajaran Pemkab Bolsel yang telah menginisiasi program ini dengan baik. Ia menyebut program DAK PPKT bukan hanya menjawab kebutuhan rumah layak, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan manusiawi.
“Pembangunan ini harus dijalankan dengan serius, mulai dari pemerintah daerah, pelaksana teknis, kontraktor, hingga pengawasan proyek. Kolaborasi yang baik adalah kunci sukses,” ujarnya.
Wakil Gubernur juga menegaskan bahwa Pemprov Sulut akan terus memberikan dukungan terhadap program-program strategis seperti ini, karena diyakini mampu meningkatkan indeks kualitas permukiman di wilayah Sulawesi Utara.