BOLSEL, IDM – Mewakili Bupati Iskandar Kamaru S Pt, Sekretaris Daerah (Sekda) Marzanzius Arvan Ohy S STP, membuka kegiatan Sosialisasi Manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kepada pemerintah desa dan Peaksana Operasional Tahun 2019, bertempat di Grand Fajar Soguo, Bolaang Uki, Selasa (25/06/2019).
Sekda menyampaikan sambutan bupati mengatakan, bahwa di Kabupaten Bolsel sudah ada 49 desa yang memiliki BUMDes.
“Untuk itu didorong desa-desa yang belum ada Bumdes untuk segera membentuknya, sementara untuk yang sudah ada agar operasionalnya dioptimalkan,” tuturnya.
Lanjut, bupati melalui Sekda mengimbau setiap desa dalam penyusunan APBDes 2020 nanti, untuk memasukkan kegiatan yang ada kaitan erat dengan pengentasan kemisikinan.
“Ini yang harus diperhatikan,” tegasnya.
Sementara itu dalam materi sosialisasi yang dilaksanakan, Tenaga Ahli Kabupaten Widi Mokoginta S Sos, menuturkan sedikitnya tiga titik kritis dalam pengelolaan BUMDes.
“Dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa, ada tiga titik kritis yang dianggap penting, yang pertama yaitu BUMDes harus berdasarkan kebutuhan desa, kedua BUMDes harus memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), dan yang ketiga penyertaan Modal BUMDes dari ditetapkan melalui Peraturan Desa (Perdes),” terang Widi.
Lanjut dijelaskannya juga bahwa terkait penyertaan modal BUMDes bisa lebih satu kali.
“Penyertaan Modal BUMDes bisa lebih dari satu kali, apabila dinilai mampu untuk berkembang atau mampu membuat satu unit usaha baru,” jelasnya.
Diketahui hadir pada kegiatan tersebut, Sekda Marzanzius Arvan Ohy S STP, Kepala Dinas PMD Bolsel Ekafrie Van Gobel S STP, Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar Abdul Rivai Mokodompit SE, Tenaga Ahli Partisipatif Widi Mokoginta, S Sos, Tenaga Ahli Teknologi Tepat Guna Amri Modeong S IP, Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa Donald Mukuan S IK, Koordinator Kabupaten Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa Radius Mokoginta S Pt, camat, sangadi, Pengurus BUMDesa se- Bolsel, dan Pendamping Desa.
Cipto Mokodompit