Bolsel

Sekda Bolsel Buka Kegiatan Analisis Situasi Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2025

43
×

Sekda Bolsel Buka Kegiatan Analisis Situasi Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2025

Share this article

INDOMEDIA.NEWS, BOLSEL  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), terus menunjukkan komitmen dalam mempercepat penurunan angka stunting.

Hal ini ditandai dengan dibukanya secara resmi Kegiatan Analisis Situasi Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, oleh Sekretaris Daerah Bolsel, Arvan Ohy, Rabu (9/7/2025).

Dalam sambutannya, Arvan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah awal dari upaya yang sistematis dan terintegrasi dalam menurunkan prevalensi stunting di daerah.

“Analisis situasi merupakan aksi pertama dari enam aksi konvergensi. Tujuannya untuk memetakan target, capaian, anggaran intervensi, cakupan layanan, serta tantangan yang dihadapi dalam penanganan stunting di Bolsel,” ungkap Arvan.

Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan Aksi Konvergensi periode 2025–2029 mengacu pada Petunjuk Teknis dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kemendagri, serta Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting yang dikoordinasikan oleh Sekretariat Wakil Presiden RI.

Berbeda dengan periode 2021–2024 yang terdiri dari delapan aksi, kini skema konvergensi disederhanakan menjadi enam aksi, yakni empat aksi utama dan dua aksi pendukung tanpa mengurangi kualitas substansi tahapan. Adapun empat aksi utama tersebut mencakup:

  1. Analisis situasi

  2. Penguatan perencanaan

  3. Penguatan pelaksanaan

  4. Monitoring dan evaluasi hasil

BACA JUGA :  Pemkab Bolsel Luncurkan Layanan Pembayaran PBB-P2 di Indomaret, Warga Sambut Positif

Sedangkan dua aksi pendukung adalah:

  • Penyusunan regulasi pendukung

  • Publikasi pelaksanaan aksi konvergensi

Seluruh proses pelaporan dilaksanakan secara digital melalui platform Web Monitoring (WebMon) Bina Bangda pada dua level, yakni kecamatan dan kabupaten/kota. Di tingkat kecamatan, pelaporan melibatkan tujuh jenis akun pengguna, termasuk operator, verifikator, serta camat sebagai pihak yang memberikan persetujuan (approval).

Selanjutnya, pelaporan di tingkat kabupaten/kota melibatkan 19 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai penanggung jawab data. Data yang dikumpulkan mencakup cakupan layanan, sasaran, penganggaran, hingga penandaan terhadap 31 indikator prioritas, yang nantinya akan masuk dalam dokumen perencanaan strategis seperti Renstra dan Renja masing-masing OPD.

Pada kegiatan tersebut, Sekda Arvan turut didampingi oleh Kepala Bappelitbangda Bolsel, Rikson Paputungan. Hadir pula Tim Ahli dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Sam Patoro Larobo, SH, MH, yang memberikan pendampingan teknis kepada seluruh peserta kegiatan.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan koordinasi lintas sektor semakin solid dan langkah-langkah percepatan penurunan stunting di Bolsel dapat berjalan lebih efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan.