Tindaklanjuti Aduan Masyarakat soal Tambang Ilegal, DPRD Bolsel Gelar Hearing

oleh -49 Dilihat
oleh
Hearing di ruang rapat DPRD Bolsel

INDO MEDIA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar hearing, terkait dengan pengaduan masyarakat soal tambang ilegal, yang beroperasi di wilayah Desa Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng), Senin 3 April 2023.

Kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat kantor setempat ini, dipimpin langsung Ketua DPRD Bolsel, Arifin Olii.

Hadir juga Wakil dan Anggota DPRD Bolsel, Camat Pinolosian Tengah, Dinas Lingkungan Hidup, Kesbangpol, masyrakat Desa Tobayagan.

Sayangnya, pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah Tobayagan yakni PT Bumi Selatan Bulawan (BSB) tidak mengindahkan undangan yang diberi DPRD Bolsel.

Ketua DPRD Bolsel Ir Arifin Olii mengatakan, pihak perusahaan terkesan pandang enteng.

“Di undang tapi tidak ada, mereka kira siapa yang undang. Ini yang kedua kali kita mengundang, karena tidak hadir kita undang kembali,” ucap Arifin.

Masyarakat Tobayagan menyampaikan aspirasi di ruang dengar pendapat

Arifin menyampaikan, pihaknya mau hadiri hari ini supaya dapat informasi lebih jelas, sudah dua kali tidak hadiri, artinya tidak ada penghargaan bagi lembaga yang mengundang.

“Sampai detik ini tidak ada perkembangan apakah merekah hadir atau tidak. Ini bukan main main, pandang enteng dari pihak pegusaha sampai hari ini tidak jelas,” tegas Ketua DPRD.

BACA JUGA :  Pilkada 2024, Diskudcapil Bolsel akan Lakukan Perekaman e-KTP untuk Siswa SMA

Ketua DPRD pun mengatakan, pihaknya telah menseriusi kasus tersebut sehingga diadakan rapat dengar pendapat.

“Hearing ini sudah direncanakan beberapa kali, ini sudah kedua kali mereka tidak hadir yakni Fanny Budiman dan Rukli Wakalalag,” jelasnya.

Wakil Ketua DPRD, Salman Mokoagow pun menambahkan perusahaan tersebut atau aktivitas itu harus segera ditutup.

“Saya minta kita semua yang hadir disini untuk menyeriusi hal tersebut, kita satukan suara kita jangan ada lagi terdengar ada angin masuk kepada kita kita yang hadir disini,” tegas Salman.

Sementara itu Ketua Karang Taruna Desa Tobayagan Selatan Rinaldi Potabuga mengatakan, aktivitas tambang ilegal tersebut sudah cukup lama.

Ketua DPRD memberikan tanggapan soal aduan masyarakat

“Kurang lebih sejak tahun 2020 hingga 2023. Saya pun masih menaruh harapan lebih kepada Bapak Ibu Dewan bisa menyuarakan aspirasi kami,” ujarnya.

Rinaldi mengatakan, dampak yang sudah dirasakan air sungai sudah berwarna coklat.

“Walaupun cuacanya sangat panas tidak ada hujan itu air sudah seperti kopi mix warnanya coklat, bagaimana kalau hujan,” ungkapnya.

Ia pun berharap, setelah dari pertemuan tersebut tidak ada lagi forum selanjutnya.

“Artinya saya dan masyarakat menaruh harapan tindak lanjut dari pertemuan kali ini,” tandasnya.