Pertempuran itu juga menimbulkan kekhawatiran akan krisis pengungsi dan kemunduran dalam hak asasi manusia. Sekitar 400.000 warga sipil telah dipaksa meninggalkan rumah mereka sejak awal tahun, 250.000 di antaranya sejak Mei, kata seorang pejabat PBB.
Di bawah aturan Taliban 1996-2001, perempuan tidak bisa bekerja, anak perempuan tidak diizinkan bersekolah dan perempuan harus menutupi wajah mereka dan ditemani oleh kerabat laki-laki jika mereka ingin keluar dari rumah. Pada awal Juli, pejuang Taliban memerintahkan sembilan wanita untuk berhenti bekerja di bank.
Dari kota-kota besar Afghanistan, pemerintah masih memegang Mazar-i-Sharif di utara dan Jalalabad, dekat perbatasan Pakistan di timur, selain Kabul.
Menanggapi kemajuan Taliban, Pentagon mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya akan mengirim sekitar 3.000 tentara tambahan dalam waktu 48 jam untuk membantu mengevakuasi staf kedutaan AS.
Inggris mengatakan akan mengerahkan sekitar 600 tentara untuk membantu warganya pergi sementara kedutaan besar lainnya, termasuk Belanda, dan kelompok bantuan mengatakan mereka juga mengeluarkan orang-orang mereka.
Banyak kedutaan meminta staf untuk menghancurkan atau menghapus dokumen rahasia sebagai bagian dari rencana evakuasi.
Penilaian intelijen AS menyimpulkan minggu ini bahwa Taliban dapat mengisolasi Kabul dalam waktu 30 hari dan mengambil alih dalam 90 hari.
