Namun ternyata ancaman datang bukan hanya berasal dari alam itu sendiri. Manusia sebagai makhluk yang sadar akan tindakan dan perbuatannya, yang harusnya menjadi pelopor ocean sustainibillity, malah menjadi ancaman terhadap kehidupan terumbu karang, hanya untuk kepuasan batin dan kepentingan sebagian kelompok. Ekosistem laut dan pesisir Sulawesi Utara sedang terancam karena penangkapan ikan yang berlebihan, degrada si hutan bakau dan terumbu karang, serta sampah laut yang berasal dari keapatisan manusia di sekitar.
Penangkapan ikan yang berlebihan dan merusak mengancam habitat laut dan keanekaragaman hayati, dari tepi pantai hingga perairan terbuka. Pembangunan yang tidak berkelanjutan di sepanjang garis pantai merusak terumbukarang, padanglamun, rawaasin dan hutan bakau. Plastik dan nutrisi yang tersapu dari tanah juga membunuh satwa liar. Semua ancaman ini mengikis kapasitas laut untuk menyediakan makanan bergizi, pekerjaan, obat-obatan dan obat-obatan serta mengatur iklim. Perempuan, orang miskin, masyarakat adat dan kaum muda adalah yang paling terkena dampaknya.
Strategi Blue Economy
Strategi ekonomi kelautan yang berkelanjutan dapat mengatasi tantangan ini, mencapai laut yang sehat, mata pencaharian pesisir yang tangguh, dan ekonomi yang berkembang. Sebagai negara kepulauan terbesar dunia, Indonesia lebih khususnya Sulawesi Utara akan sangat diuntungkan dengan penerapannya kebijakan ekonomi biru—pemanfaatan sumber daya laut untuk pertumbuhan ekonomi dan mata pencaharian yang berkelanjutan dengan mepertahankan ekosistem lautan yang sehat.
Sudah terlalu lama, lautan tidak terlihat, hilang akal, dan kurang beruntung. Perhatian sedikit daripemerintah, lembaga pendanaan, lembaga keuangan, organisasi ketahanan pangan, dan komunitas mitigasi iklim. Negara-negara biasanya mengelolah sector perairan mereka per sektor, atau isu demi isu. Hasil gado-gado kebijakan gagal mempertimbangkan dampak kolektif.
Untuk itulah kita (masyarakat & pemerintah) harus menggunakan sumber daya laut secara bertanggung jawab dan adil serta mengelolanya secara berkelanjutan, menghindari penangkapan ikan yang berlebihan, polusi, dan perusakan habitat. Pengetahuan kita tentang laut sangat dalam. Tetapi tindakan politik untuk mewujudkan laut yang sehat masih kurang. Sampai sekarang. Sudah saatnya masyarakat Sulawesi Utara untuk mulai sadar akan potensi maritimnya yang terancam oleh ketidakpedulian masyarakatnya sendiri.
[1]https://kek.go.id/kawasan/kek-Bitung