Gantilah Ucapan “Oyyyyy” dengan Assalamu’alaikum

oleh -56 Dilihat
oleh

ucapan salam yang penuh dengan keberkahan bagi umatnya, Nabi Shollallahu alaihi wasallam bersabda :

«حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ». قيل ما هن يا رسول الله قال «إذا لقيته فسلم عليه وإذا دعاك فأجبه وإذا استنصحك فانصح له وإذا عطس فحمد الله فسمته وإذا مرض فعده وإذا مات فاتبعه»

“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam, ditanyakan apa itu wahai rosulallah? Rosul menjawab :

  1. Ucapkanlah Jika engkau bertemu saudaramu yang muslim.
  2. Jika dia mengundangmu maka penuhilah undangannya.
  3. Jika dia memintah nasihat maka nasihatilah.
  4. Jika dia bersin kemudian mengucapkan “Alhamdulillah” maka doakanlah dia ( dengan menjawab Yarhamukallah).
  5. Jika dia sakit maka jenguklah.
  6. Jika dia meninggal maka antarkanlah jenazahnya.

 

Dalam hadits di atas begitu jelas dan terang, Nabi mengatakan bahwa salam merupakan hak muslim, dan Nabi memerintahkan untuk mengucapkan salam.

Apakah perintah mengucapkan salam disini wajib? Dalam qoidah ushul dikatakan “Al-amru yaqtadhil wujub” perintah itu mengarah kepada wajib. Sedangkan kalimat diatas “fasallim” adalah kata perintah.

Apakah berarti memulai salam itu wajib?. Maka kata Imam As-Shon’ani dalam kitab Subulussalam, bahwa salam disini hukumnya mirip dengan wajib tapi tidak bisa dikatakan wajib, akan tetapi sunnah muakkadah (sunnah yang sangat ditekankan).

Meskipun Hukumnya sunnah akan tetapi jangan ditinggalkan, kalau kita perhatikan amalan-amalan Nabi yang sifatnya sunnah muakkadah maka kita akan mendapati bahwa amalan tersebut tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi.

Amalan-amalan  ini kebanyakan kita dengar, hanya ketika ada pengunguman, buat surat, atau pidato, ceramah dan khutbah, jarang sekali kita melihat dua orang muslim bertemu di jalan kemudian mengucapkan salam. Pertanyaannya kenapa banyak dari umat Islam berpecah belah? Atau saling membenci antara satu dan lainnya? Jawabannya karena meninggalkan sunnah, tapi kebanyakan dari umat tidak menyadari ini. Nabi shollallahu alaihi wasallam barsabda.

لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوه تَحاَبَبْتُم؟ قالوا : بَلَى . قال: أَفْشُ السَلَامَ بَيْنَكُمْ.

“ Kalian tidak akan masuk syurga sampai kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman kecuali kalian saling mencintai, maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian melakukannya maka kalian akan saling mencintai? Sahabat menjawab, kami mau..! Maka Nabi bersabda : Sebarkanlah salam diantara kalian.

BACA JUGA :  Ketua DPD BKPRMI Bolsel Wakili Sulut Ikut LMD 3 dan Diklat Lemhannas RI

Mari kita biasakan lidah kita dengan mengucapkan salam kepada sesama muslim baik dikenal ataupun tidak dikenal.

Ketika Nabi ditanya, Wahai Rosul amalan Islam apakah yang paling baik?. Rosul menjawab : “engkau memberi makan, dan mengucapkan salam kepada yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenali”.

Yang dimaksud dengan orang yang dikenal dan tidak dikenal adalah orang muslim saja. Sebab kita dilarang memulai dalam mengucapkan salam kepada Non-muslim.

Bahkan Nabi mengatakan, bahwasanya diantara tanda-tanda hari kiamat adalah seseorang hanya mengucapkan salam pada orang yang dikenalnya. Naudzubillah, zaman sekarang jangankan yang tidak dikenal, bahkan yang dikenal pun jarang kita mengucapkan salam.

Ada yang bertanya, siapa yang harus memulai salam terlebih dahulu? Maka jawabannya kami rincikan disini.

  1. Yang tua mengucapkan salam kepada yang muda. Ini sunnahnya, sebagaimana Kebiasaan nabi ketika melewati anak2 kecil Nabi mengucapkan salam. Tapi hukumnya bukanlah sunnah muakkadah maksudnya tidak selalu yang lebih tua yang harus mengucapkan salam, karena ada hadits Nabi yang mengatakan bahwa orang yang mengucapkan salam terlebih dahulu adalah yang lebih mulia. Namun salam kepada yang lebih muda menandakan ketawadhuan. Lihatlah sekarang orang2 besar jarang salam kepada yang lebih muda kalau kebetulan berpapasan dengannya. Maka poin ini mengajarkan jika yang lebih tua memulai salam maka menunjukkan kemurahan hatinya.
  2. Yang sedikit mengucapkan salam kepada yang lebih banyak.
  3. Yang bediri mengucapkan salam kepada yang duduk.
  4. Yang berkendaraan mengucapkan salam kepada yang tidak berkendara.
  5. Jika berjamaah maka yang wajib menjawab salam hanyalah satu orang saja. Selebihnya menjadi sunnah.

Oleh karena itu pembaca yang budiman saudara/i ku seiman, gantilah ucapan “OYY” dengan salam. Karena Salam lebih istimewa dari hanya sekedar sapaan.

Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshowab.

 

Penulis : Syarif Maulana Datundugon, Da’i dan Pengajar di Pondok Al-Islam Gorontalo