Sementara dia tidak memiliki dalil yang mendukung pernyataannya. Hukum puasa 1 muharram , satu prinsip yang perlu kita garis bawahi.
Bahwa satu amal yang sama, bisa jadi meiliki hukum yang berbeda, tergantung dari niat pelakunya.
Rasullullah SAW memberikan kaidah, yang artinya sah dan tidaknya amal bergantung pada niatnya.
Dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya, Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Sebagai contoh, misalnya ada orang yang menyerahkan sejumlah uang kepada orang lain ‘Ambillah uang ini’, ada tiga kemungkinan akad yang berlangsung dalam kasus ini.
Pertama, jika ia berniat mendermakannya maka akadnya adalah hibah, kedua, jika tidak berniat berderma, maka akadnya adalah Qardah atau utang yang wajib dikembalikan oleh penerima uang.
Ketiga, Akadnya Wadi’ah atau titipan yang wajib dijaga oleh penerima, bentuknya penerima uang, namun hukumnya berbeda karena perbedaan niat saat penyerahan uang saat itu.
Contoh yang lain, Si A melakukan puasa di hari senin tanggal 9 dzulhijah, ada tiga kemungkinan hukum puasa tersebut.
Pertama, Jika si A meniatkan puasa itu untuk Qadha Ramadhan yang menjadi tanggungannya, maka statusnya puasa wajib.
